Skip to content

Sejarah Letusan Gunung Papandayan

Gunung Papandayan terletak di Kabupaten Garut, tepatnya di Kecamatan Cisurupan, Desa Sinarjaya. Gunung Papandayan adalah gunung api strato yaitu gunung yang bentuknya mengerucut, terdiri atas lava dan abu vulkanik yang mengeras. Papandayan termasuk gunung api tipe A, yaitu gunung yang pernah meletus setelah tahun 1600. Sejarah mencatat Gunung Papandayan telah mengalami beberapa kali erupsi, aktifitas alam tersebut telah membuatnya memiliki bentang alam yang seperti sekarang ini.

Sejarah Letusan Terbesar Tahun 1772

Dalam buku Natural Disaster karya Lee Davis. Gunung Papandayan mengalami erupsi yang mengakibatkan hancurnya gunung itu sendiri, sekitar 40 desa dan 3000-an penduduk serta hewan ternak terhisap ke dalam danau vulkanik. “No day of judgment painted by Angelo or Dore could ever match that actual horror of the solid mountain sinking into the earth with human beings on its slopes—its huge bulk going down as a ship goes down into the deep.”

Sejarah Gunung Papandayan
Litografi oleh F. C. Wilsen yang menggambarkan kawah Papandayan (tahun 1865-1876)

Dibalik pesona bentang alam Gunung Papandayan saat ini yang identik dengan gunung yang ramah pagi pendaki pemula karena treknya yang tidak curam, ternyata tersimpan sejarah besar. Mendaki ke Gunung Papandayan mungkin tidak hanya membawa dirimu kepada keindahan alam, tapi juga kontemplasi mendalam tentang aktivitas alamnya.

Daftar Riwayat Letusan Gunung Papandayan

Sumber artikel : vsi.esdm.go.id

  • 1772 – Pada malam hari tanggal 11 – 12 Agustus terjadi erupsi besar dari kawah sentral dan awan panas yang dilontarkan telah membunuh sekitar 2951 orang dan menghancurkan sekitar 40 perkampungan.
  • 1882 – Pada tanggal 28 Mei sore pada waktu hari cerah dan langit terang di Campaka Warna terdengar suara gemuruh di dalam tanah yang diduga berasal dari gunung Papandayan.
  • 1923 – Pada tanggal 11 Maret terjadi erupsi yang mengeluarkan lumpur beserta batu – batu yang dilontarkan hingga jarak 150 meter. Terdapat 7 buah erupsidalam kawah Baru dan letusa ini didahului oleh gempa yang terasa di Cisurupan.
  • 1924 – Pada tanggal 25 Januari kawah Mas suhunya naik dari 364 0 C menjadi 5000 C kemudian terjadi erupsi lumpur di kawah Mas dan kawah Baru. Pada tanggal 16 desember terdengar suara guntur dan ledakan dari kawah Baru, hutan sekitar menjadi gundul karena kejatuhan batu dan lumpur, bahan erupsi terlontar ke arah timur hampir mencapai Cisurupan.
  • 1925 – Pada tanggal 21 Februari terjadi erupsi lumpur pada kawah Nangklak yang disusul semburan gas kuat dengan hujan lumpur.
  • 1926 – Di kawah Mas terjadi erupsi lumpur kecil bercampur belerang. Di kawah Baru terjadi tiupan kuat yang melontarkan tepung belerang hingga mencapai jarak 300 meter ke arah timur laut danke jurusan barat daya mencapai 100 meter dan diakhiri dengan erupsi lumpur belerang.
  • 1927 – Pada tanggal 16 – 18 Februari terjadi kenaikan kegiatan di kawah Mas dan sampai sekarang masih terjadi kepulan asap fumarola dan solfatar serta bualan lumpur air panas.
  • 1942 – Pada tanggal 15 – 16 Agustus lahir lubang erupsi baru.
  • 1993 – Pada tanggal 17 Juli terjadi ledakan lumpur di kawah Baru.
  • 1998 – Bulan Juni terjadi aktifitas vulkanik yang cukup berarti, dengan terjadinya peningkatan jumlah gempa menurut catatan seismik, juga terjadinya semburan lumpur dan gas pada lubang fumarol kawah, yaitu pada kawah Mas, yang mencapai ketinggian kira-kira lima meter.
Erupsi Papandayan 2002
Erupsi Gunung Papandayan tahun 2002
  • 2002 – Dimulai pada tanggal 11 November terjadi peningkatan aktifitas vulkanis di gunungapi Papandayan, erupsi yang besar terjadi di gunungapi Papandayan mulai 13 – 20 November, aktifitas menurun hingga tanggal 21 Desember, akibat dari erupsi ini terjadi longsoran pada dinding kawah Nangklak dan banjir disepanjang aliran sungai Cibeureum gede hingga ke sungai Cimanuk sejauh 7 km, merendam beberapa unit rumah dan menyebabkan erosi besar sepanjang alirannya.

Letusan tahun 2002 yang menghasilkan Hutan Mati

Hutan Mati
Hutan Mati, Gunung Papandayan

Pada tanggal 13-20 November 2002 Gunung Papandayan mengalami erupsi. Aktivitas vulkanis ini menimbulkan longsor di atas kawah Nangklak, awan panas yang terhempas juga menghanguskan hutan Cantigi yang berada di atas Kawah Mas. Sisa-sisa hangusnya hutan cantigi saat erupsi tahun 2002 ini telah membentuk suatu kawasan eksotis yang kita kenal sekarang sebagai Hutan Mati.

Gunung Papandayan saat ini

camping gunung papandayan
Sunrise di Gunung Papandayan

Sejarah panjang dari aktifitas Gunung Papandayan itu, saat ini bisa kamu saksikan sendiri dengan mata kepalamu. Saat ini sebagian kawasan Gunung Papandayan sudah menjadi Taman Wisata Alam, yang bisa kamu kunjungi sebagai sarana rekreasi di alam terbuka. Fasilitas bagi pengunjung sudah cukup baik, terdapat parikiran kendaraan yang sangat luas, toilet dan pos pendakian di sepanjang jalur pendakian, juga camping area dengan sumber air pegunungan yang sangat melimpah.

Bagikan ke teman

1 thought on “Sejarah Letusan Gunung Papandayan”

  1. Yang perlu dikhawatirkan bukan gempa tapi letusan gunung Papandayan yang lebih dahyat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *